Download

Recent Posts

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 18 April 2012

remaja




masa pacaran bukanlah segalanya

Ingat, masa Pacaran Bukanlah Segalanya!
Sebuah survey menyebut 80% masalah keluarga yang timbul setelah pernikahan
disebabkan karena masa pacaran yang tidak baik. Dan, selama itu pula pasangan bagai
menaruh bom waktu yang akan meledak ketika seorang melanjutkan pacarannya ke
jenjang pernikahan. Makanya, teliti, cermati
serta pelajari pasangan Anda secara baik,
agar Anda tidak kecewa.
Anda perlu tahu motivasi-motivasi salah yang terkadang terdapat dalam pikiran kita
mengenai perkawinan yaitu:

1. Masalah usia
Sering kita menganggap kalau kita harus menikah di usia tertentu yang kita anggap
sudah cukup. Hal ini salah karena Tuhan punya rencana untuk tiap mahluk-Nya
berbeda-beda. Dan usia tiap orang untuk menikah berbeda-beda. Untuk itu hendaknya kita tidak menghakimi teman
kita yang sering kali dianggap 'perawan tua' atau semacamnya.

2. Rasa kesepian
Jangan menikah bila kita belum menang dari rasa kesepian kita. Faktor ini terkadang
terjadi pada kaum wanita. Dengan
anggapan bahwa dirinya kesepian, maka ia
akan menerima siapa saja yang tertarik dengannya.

3. Tekanan dari orang tua, atau teman Ingatlah bahwa kita menikah karena
rencana Tuhan, dan bukan atas dasar tekanan dari orang lain. Merasa sudah cocok
Di saat kita menemukan calon, dan kita merasa sudah cocok, hati-hati, kita harus
teliti lebih jauh tentang dirinya. Seperti cerita, sepasang muda-mudi yang merasa
bahwa pasangannya itu baik dan segera akan menikah Karena kebaikan pasangannya itu. Ingat! bahwa kita bukan
mencari orang baik untuk dijadikan pasangan hidup, tetapi orang benar. Karena
orang baik belum tentu orang benar, tetapi orang benar, pasti baik.

4. Materi
Seperti warisan, kekayaan, yang sifatnya tidak kekal dan hanya menjadikan manusia
rakus harta.

5. Asmara dan ketertarikan jasmani 
Ingatlah janganlah menginginkan
kecantikannya dalam hatimu, janganlah
terpikat oleh bulu matanya. Karena apabila
kita sudah menjadi tua pun semua
kecantikan itu akan hilang.

6. Biologis
Ini dikhususkan untuk kaum pria. Janganlah
menikah bila seorang pria belum menang dalam hal kekudusan atau nafsu. Janganlah
berpikir kalau menikah adalah alternatif lain
untuk seorang pria daripada ia lari ke berbuat dosa. Menikah dengan niatan atau
maksud baik.

7. Kuasa gelap
Janganlah kita sekali-kali memakai cara ini
dalam menentukan pasangan hidup kita. Ingat apa yang ditabur itu yang akan dituai.
Iblis mungkin akan memberikan kepada kita wanita yang sempurna, pria yang sempurna
seperti yang kita idamkan, tapi ia akan memberikan kuitansi pada kita. 

Misalnya:
perkawinanan Anda hanya 5 tahun, atau
anak yang Anda lahirkan akan idiot, atau Anda harus mengalami sakit-penyakit,
masalah dengan bisnis Anda, dan
sebagainya. Tapi kalau kita meminta pada
Tuhan, Tuhan akan memberikan yang menurutnya terbaik untuk kita, malah Dia
akan memberikan damai sejahtera kepada
keluarga kita selamanya, yang tidak akan dapat ditukar dengan uang seberapa
besarnya pun. Waspada terhadap daya tarik kuasa gelap misalnya pada saat kita sangat
berharap, kita ketakutan, kita ingin memiliki,
kita sakit hati dan sebagainya.
Bagaimana dengan perbedaan yang ada?

Semua perbedaan yang tidak mutlak, baik itu mengenai masalah usia, suku, ras, sosial,
pendidikan, dapat diatasi dengan
kedewasaan rohani. Pria pencemburu yang
sering kali mengikat hubungan dengan pasangannya karena rasa tidak aman
sampai pada tahap-tahap tertentu, jelas ia
sedang jatuh dalam asmara dan bukan kasih, karena kasih tidak pencemburu. Begitu juga wanita.